Langit semakin hitam, suara petir mulai terdengar dan anginpun mulai berhembus kencang. Sepertinya sebentar lagi akan turun hujan. Semakin lama suasana semakin resah, angin membawa semua yang dihembusnya. Daun-daun gugur bertebangan, debu-debu terhempas disapu angin dilemparkan jauh. Petir meraung-raung gelisah tiada terkira. Cahayanya dan suaranya melabrak langit dan bumi.
Perlahan air hujan berjatuhan menimpa bumi, gemerciknya tidak lagi terdengar indah namun menakutkan. angin menjadi badai yang siap menghempaskan. pohon-pohon mulai gelisah tidak tentu arah. Bersiaplah! mungkin ini bencana.
Aku takut terbawa badai, aku takut hilang dan tidak kembali lagi. Mungkinkah masih ada secercah harapan untuk hari yang cerah karena "Sepertinya hujan akan turun sampai dipenghujung tahun".
Padahal baru saja kulihat langit yang biru, matahari yang tersenyum. burung-burung bernyanyi, pohon-pohon yang melambai mesra dan bunga-bunga yang bermekaran. secepat itukah semuanya berlalu, bukankah baru saja kunikmati cerahnya hari.
Mungkinkah ada pelangi setelah hujan turun. Apakah masih bisa aku melihat pelangi dengan warna-warnanya. Atau mungkinkah tidak ada lagi pelangi yang datang untuk mewarnai hari-hariku.
“Hai orang-orang yang berfirman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 153)