Sekarang, beristirahatlah dengan tenang

Semua berawal di siang itu kira-kira jam satu lebih. Saat aku bertanya kepada salah seorang cashier tentang teman kerjanya yang tumben tidak kelihatan. Entah kenapa waktu itu aku mencarinya padahal sebelumnya tidak pernah begitu. Tapi saat itu aku ingin sekali menanyakan keberadaanya?

Seperti hujan di saat panas apa yang di katakan temannya. Wajah yang masih kuingat, tubuh yang kurus itu, senyum yang manis dan tatapan yang teduh itu kini sudah tiada. Dia meninggal dunia empat hari yang lalu karena sakit paru-paru. Yang membuatku sedih dia meninggal ketika sedang bekerja, kira-kira jam 11-12 siang. Dari mulut dan hidungnya mengeluarkan darah yang banyak dan ketika hendak di bawa ke rumah sakit dia sudah keburu pergi untuk selamanya.

Kata temannya dia memang sudah lama mengidap penyakit paru-paru dan semua teman kerjanya sudah mengetahuinya. Namun yang kulihat darinya tidak pernah sekalipun dia menampakan wajah yang lelah atau seperti orang yang sedang mengalami sakit parah. Mungkin pekerjaannya sebagai cashier yang menuntut dia untuk selalu tersenyum ramah kepada pembeli walau bagaimana pun keadaannya. Tapi mengapa dia tetap saja bekerja?. Apakah dia sangat membutuhkan uang itu sehingga lupa akan kesehatannya yang semakin memburuk. Ya Allah. Di sini aku sering menghabiskan uang untuk hal-hal yang tidak penting sedang di tempat lain banyak orang yang berkerja dengan mengorbankan kesehatannya untuk menyambung hidup.

Aku masih ingat kapan terakhir bertemu dan sekarang baru ku sadar kalau ternyata saat itu aku lebih memperhatikan dia lebih dari biasanya. Atau mungkin itu salah satu pertanda kalau aku akan melihatnya untuk terakhir kalinya. Tapi bagaimana mungkin bisa tiba-tiba aku merasakan kalau dia akan pergi, kalau sampai sekarang saja aku tidak pernah tahu siapa namanya. Wallahualam.

Dan kini mungkin aku akan merindukan senyuman, keramahtamahan dan keteduhan matanya. Sekarang, beristirahatlah dengan tenang. Karena tak ada lagi kerja dari pagi sampai malam hari, tak ada lagi repotnya ketika sedang melayani konsumen, tak ada lagi teguran dari sang bos, tak ada lagi kepanasan ketika AC rusak, tak ada lagi lelah, tak ada lagi. Tidurlah dengan tenang, pekerjaanmu telah selesai di dunia ini, kita yang pernah mengenalmu akan selalu merindukanmu. Dan bagiku kau akan selalu kukenang sebagai seseorang yang telah mengisi duniaku.

Inalilahi wainalilahi rajiun. DariMU kembali kepadaMU dan kita semua hanya menunggu waktu.

Dan sekarang ketika ku kembali lagi ke sana... aku masih sering mengingatnya.

Share on :
Comments
0 Comments