Berapa banyak perbuatan yang kita lakukan telah merugikan orang lain tanpa kita sadari. Berapa banyak waktu terbuang percuma tanpa kita sadari. Entah berapa banyak yang telah membuat hidup kita menjadi lebih buruk namun kita tidak juga menyadarinya.
Kita seringkali terjebak pada kenikmatan dunia, merasa dunia ini adalah segala-galanya. Sehingga segala cara dihalakan, segala upaya dilakukan. Walaupun harus sikut kiri sikut kanan. Menghancurkan keluarga, menghancurkan persahabatan, menghancurkan kehidupan orang lain. Padahal suatu hari nanti juga semuanya akan kita tinggalkan.
Berpikirlah sebelum melangkah. Mau dibawa kemana arah hidup ini. Apa tujuan akhir dari hidup kita. Apakah jalan yang sudah kita tempuh merupakan pilihan terbaik. Semuanya itu harus dipikirkan.
Jangan sampai ada orang yang merugi karena kita.
Jangan sampai ada orang yang kecewa karena kita
Jangan sampai ada orang yang marah karena kita
Dan kalaupun semua itu sudah terjadi, semuanya harus di selesaikan sebelum kita sampai di akhir perjalanan.
Berapa banyak orang yang menikmati hidup di atas penderitaan orang lain. Berapa banyak orang yang tertawa diatas kesedihan orang lain. Mengapa untuk bahagia menjatuhkan orang lain. Mengapa untuk sukses merugikan orang lain. Mengapa untuk dunia harus melupakan akhirat.
Sadarilah sebelum keranda membawa jenazah kita. Sadarilah sebelum jasad kita di masukan ke liang lahat. Ketika kita dimintai pertanggungjawaban seluruh amal perbuatan kita. Sadarilah sebelum semua terlambat dan kita tidak bisa…
Meminta maaf kepada orang yang kita sakiti
Menyambung tali silaturahim yang terputus
Membalas kebaikan orang lain
Susurilah jalan-jalan kemakrifatan. Benahi roda-roda kehidupan kita. Bersihkan noktah-noktah hitam yang mengotori kehidupan. Riak-riak yang selama ini membuat hidup kita menjadi abu-abu.
Mumpung masih ada waktu
Mumpung nafas masih dalam tenggorokan
Mumpung masih diberi kesehatan
Mumpung masih ada kesempatan untuk bertaubat