Teruntuk yang terindah


Teruntuk yang terindah
Kau cahaya yang hitam
Menyinari hati yang bersih
Hingga berdebu

Senyummu untaian mutiara
Berkilauan menyilaukan mata
Membuat aku buta
Dalam hidup didunia

Candamu panggung sandiwara
Memainkan drama dua wajah
Penuh intrik dan juga air mata

Sedang aku tak bisa apa-apa
Sudah kutinggalkan apa yang mesti kukerjakan
Demi cinta aku rela
Layarkan perahu dalam lautan samudra

Bukan puitis bait kalimatku
Bukan pula sajak-sajak penuh aroma
Namun inilah kabut asmara
Mendera meninggalkan yang luka

Meninggalkanmu berarti mencari yang lain
Mencari kesejatian dalam lingkungan keputusasaan
Mencari sebab untuk bahagia
Dimanapun berada nyanyian jiwa

Share on :
Comments
0 Comments